KETERAMPILAN
BERBAHASA
Dalam
berkomunikasi kita menggunakan keterampilan berbahasa yang telah kita
miliki,meskipun setiap orang memiliki tingkatan atau kualitas yang berbeda.
Orang yang memiliki keterampilan berbahasa secara optimal setiap tujuan komunikasinya
dapat dengan mudah tercapai. Sedangkan bagi orang yang memiliki tingkatan
keterampilan berbahasa yang sangat lemah,sehingga bukan tujauannyayangtercapai
tetapi kemungkinan terjadi kesalah pahaman yang hanya akan membuat suasana
mejadi tidak diharapkan.
Keterampilan berbahasa sangat kompleksdanluas. Bila kita cermati lebih jauh hampir setiap bidang kehidupan manusia tidak pernah luput dari aspek kebahasaan. Memang, dalam hubungannya dengan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, setiap bidang kehidupan tidak pernah lepas dari peranan bahasa ini. Bahasa harus komunikatif. Ini berarti mudah dipahami oleh pemakai bahasa sebagai pemberidanpenerima pesan.
Penyajian materi ini dilatarbelakangi oleh suatu kenyataan bahwa keterampilan berbahasa sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Keterampilan berbahasa sangat kompleksdanluas. Bila kita cermati lebih jauh hampir setiap bidang kehidupan manusia tidak pernah luput dari aspek kebahasaan. Memang, dalam hubungannya dengan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, setiap bidang kehidupan tidak pernah lepas dari peranan bahasa ini. Bahasa harus komunikatif. Ini berarti mudah dipahami oleh pemakai bahasa sebagai pemberidanpenerima pesan.
Penyajian materi ini dilatarbelakangi oleh suatu kenyataan bahwa keterampilan berbahasa sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Empat aspek keterampilan berbahasa :
1. Keterampilan
menyimak (listening skills)
Menyimak adalah keterampilan memahami bahasa lisan yang
bersifat reseftif. Ada
dua jenis situasi dalam mendengarkan yaitu situasi mendengarkan secara
interaktif dan situasi mendengarkan secara non interaktif. Mendengarkan secara
interaktif terjadi dalam percakapan tatap muka dan percakapan di telepon atau
yang sejenis dengan itu. Dalam mendengarkan jenis ini kita secara bergantuan melakukan
aktivitas mendengarkan dan memperoleh penjelsan, meminta lawan bicara mengulang
apa yang diucapkan olehnya atau mungkin memintanya berbicara agak lebih lambat.
Kemudian contoh situasi-situasi mendengarkan noninteraktif, yaitu mendengarkan
radio, TV, dan film, khotbah atau mendengarkan dalam acara-acara seremonial.
Dalam situasi mendengarkan nonietraktif tersebut, kita tidak dapat meminta
penjelasan dari pembicara, tidak bisa meminta pembicaraan diperlambat.
Berikut ini adalah keterampilan-keterampilan mikro yang terlibat ketika kita berupaya untuk memahami apa yang kita dengar, yaitu pendengar harus;
a.
Menyimpan/mengingat
unsur bahasa yang didengar menggunakan daya ingat jangka pendek (short term
memory).
- Berupaya membedakan bunti-bunyi yang yang membedakan arti dalam bahasa target.
- Menyadari adanya bentuk-bentuk tekanan dan nada, warna suara dan intinasi, menyadari adanya reduksi bentuk-bentuk kata.
- Membedakan dan memahami arti dari kata-kata yang didengar.
- Mengenal bentuk-bentuk kata yang khusus (typical word-order patterns).
2. Keterampilan berbicara (speaking
skills)
Kemudian sehubungan
dengan keterampilan berbicara secara garis besar ada tiga jenis situasi
berbicara, yaitu interaktif, semiaktif, dan noninteraktif.
Berikut ini beberapa keterampilan mikro
yang harus dimiliki dalam berbicara, dimana permbicara harus dapat;
- Mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas sehingga pendengar dapat membedakannya.
- Menggunakan tekanan dan nada serta intonasu secara jelas dan tepat sehingga pendengar daoat memahami apa yang diucapkan pembicara.
- Menggunakan bentuk-bentuk kata, urutan kata, serta pilihan kata yang tepat.
- Menggunakan register aau ragam bahasa yang sesuai terhadap situasi komunikasi termasuk sesuai ditinjau dari hubungan antar pembicara dan pendengar.
- Berupaya agar kalimat-kalimat untama jelas bagi pendengar.
3. Keterampilan membaca (reading
skills)
Membaca adalah
keterampilan reseptif bahasa tulis.
Keterampilan-keterampilan mikro yang
terkait dengan proses membaca yang harus dimiliki oleh pembicara adalah :
- Mengenal sistem tulisan yang digunakan.
- Mengenal kosakata.
- Menentukan kata-kata kunci yang mngindentifikasikan topik dan gagasan utama.
- Menentukan makna kata-kata, termasuk kosakata split, dari konteks tertulis.
- Mengenal kelas kata gramatikal, kata benda, kata sifat, dan sebagainya.
4. Keterampilan menulis (writing
skills)
Menulis adalah
keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan.
Berikut
ini keterampilan-keterampilan mikro yang diperlukan dalam menulis.
- Menggunakan ortografi dengan benar, termasuk di sini penggunaan ejaan.
- Memilih kata yang tepat.
- Menggunakan bentuk kata dengan benar.
- Mengurutkan kata-kata dengan benar.
- Menggunakan struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca.
sumber : Buku Keterampilan Berbahasa Indonesia
penulis : Dr. Sunarti, M.Pd dan Deri Anggraini, S.Pd (Universitas PGRI Yogyakarta)
0 komentar:
Posting Komentar