Menurut
skinner, hampir semua perilaku manusia diidentifikasi jatuh ke dalam 2 kategori
perilaku responden dan perilaku operan. Perilaku responden adalah perilaku
tanpa sengaja. Agar perilaku responden terjadi, diperlukan stimulus yang
terjadi pada organism. Contohnya stimulus dari binatang kecil yang mengganggu
terhadap mata anda akan menyebabkan anda berkedip dan suatu peristiwa yang
memalukan menyebabkan anda bermuka merah.
Sedangkan
perilaku operan adalah perilaku yang dipancarkan secara spontan yang berbeda
dengan perilaku responden dalam pengkondisian yang muncul karena adanya
stimulus tertentu. Dilihat dari pengertian ‘operan” sendiri, menjelaskan bahwa
seluruh perilaku yang beroperasi pada lingkungan untuk menghasilkan peristiwa
atau tanggapan dalam lingkungan. Jika kejadian atau tanggapan yang memuaskan
maka kemungkinan perililaku operant akan diulang secara terus menerus bahkan
akan ditingkatkan.
Contoh perilaku operan yang mengalami
penguatan adalah: anak kecil yang tersenyum mendapat permen oleh orang dewasa
yang gemas melihatnya, maka anak tersebut cenderung mengulangi perbuatannya
yang semula tidak disengaja atau tanpa maksud tersebut. Tersenyum adalah
perilaku operan dan permen adalah penguat positifnya.
EKSPERIMEN
Skinner membuat eksperimen sebagai
berikut: dalam laboratorium, Skinner memasukkan tikus yang telah dilaparkan
dalam kotak yang disebut “Skinner box”, yang sudah dilengkapi dengan berbagai
peralatan, yaitu tombol, alat memberi makanan, penampung makanan, lampu yang
dapat diatur nyalanya, dan lantai yang dapat dialiri listrik.
Karena dorongan lapar (hunger drive),
tikus berusaha keluar untuk mencari makanan. Selama tikus bergerak
kesana-kemari untuk keluar dari box, tidak sengaja ia menekan tombol, makanan
keluar. Secara terjadwal diberikan makanan secara bertahap sesuai peningkatan
perilaku yang ditunjukkan si tikus, proses ini disebut shaping.
Berdasarkan berbagai percobaannya pada
tikus dan burung merpati, Skinner menyatakan bahwa unsur terpenting dalam
belajar adalah penguatan (reinforcement). Maksudnya adalah pengetahuan yang
terbentuk melalui ikatan stimulu-respon akan semakin kuat bila diberi
penguatan.
Skinner membagi penguatan ini menjadi
dua, yaitu penguatan positif. Penguatan positif sebagai stimulus, dapat
meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu sedangkan penguatan
negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang. Bentuk-bentuk
penguatan positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll), perilaku
(senyum, menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan, mengacungkan
jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb). Bentuk-bentuk penguatan
negatif antara lain: menunda/tidak memberi penghargaan, memberikan tugas
tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang (menggeleng, kening berkerut,
muka kecewa dll).
Beberapa prinsip belajar Skinner antara
lain:
1. Hasil belajar harus segera diberitahukan
kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi
penguat.
2. Proses belajar harus mengikuti
irama dari yang belajar.
3. Materi pelajaran, digunakan
sistem modul.
4. Dalam proses pembelajaran,
lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
5. Dalam proses pembelajaran, tidak
digunakan hukuman. Namun ini lingkungan perlu diubah, untuk
menghindari adanya hukuman.
6. Tingkah laku yang diinginkan
pendidik, diberi hadiah, dan sebagainya. Hadiah diberikan dengan
digunakannya jadwal variable rasio reinforcer.
7. Dalam pembelajaran, digunakan
shaping.
APLIKASI
TEORI SKINNER TERHADAP PEMBELAJARAN
Beberapa aplikasi teori belajar
Skinner dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
-
Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.
-
Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan
dan jika benar diperkuat.
-
Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
-
Materi pelajaran digunakan sistem modul.
- Tes
lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic.
-
Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
-
Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman.
-
Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari pelanggaran
agar tidak menghukum.
-
Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.
-
Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu)
-
Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat
mencapai tujuan.
-
Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan shaping.
-
Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan.
-
Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine.
-
Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas
menurut waktunya masing-masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya. Sehingga
naik atau tamat sekolah dalam waktu yang berbeda-beda. Tugas guru berat,
administrasi kompleks.
0 komentar:
Posting Komentar