Metode Pembelajaran

Minggu, 29 Desember 2013



            Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “Methodos” yang berarti cara berani atau cara berjalan yang di tempuh. Menurut Winarno Surakhmad, metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan ( 1976 : 74 ). Sedangkan pengertian pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Menurut Nursid Suaatmadja, metode pembelajaran adalah suatu cara yang fungsinya merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan ( 1984 : 95 ). Menurut S Hamid Hasan, metode pengajaran adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan kesempatan seluas – luasnya kepada siswa dalam belajar ( 1992 : 4).
                        Dari dua pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa metode pengajaran IPS itu adalah suatu cara yang digunakan oleh guru agar siswa dapat belajar seluas-luasnya dalam rangka mencapai tujuan pengajaran secara efektif. Didalam proses belajar mengajara di perlukan suatu metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Metode pembelajaran seharusnya tepat guna yaitu mampu memfungsikan si anak didik untuk belajar sendiri sesuai dengan Student Active Learning (SAL).

 METODE-METODE PEMBELAJARAN
 Metode- metode pembelajaran cukup beraneka ragam. Keanekaragaman meliputi klasifikasi maupun penamaan suatu metode bahkan juga tingkat daya guna dan hasil guna suatu metode. Secara garis besar, metode pembelajaran yaitu:
1.      Metode Ceramah (Preaching Method)
            Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa. Di dalam metode ceramah ini ada 3 unsur, yaitu:
a.       Ada sekelompok siswa yang akan menerima informasi.
b.      Ada guru yang memberikan informasi secara lisan.
Metode ceramah ini lebih tepat digunakan jika proses pembelajaran memiliki kondisi sebagai berikut:
a.       Tujuan pembelajaran adalah menyampaikan informasi baru.
b.      Isi pembelajaran berupa penemuan baru.
c.       Isi pelajaran harus diorganisasikan dan disajikan dalam sebuah cara khusus kelompok tertentu.
d.      Membangkitkan minat terhadap pelajaran.
e.       Isi pelajaran tidak akan diingat dalam waktu yang lama.
f.       Sebagai pengantar penggunaan metode yang lain dan pengarah penyelesaian tugas mengajar.
Metode pembelajaran ini kurang sesuai, jika:
a.       Tujuan pelajaran bukan tujuan perolehan informasi.
b.      Isi pelajaran perlu diingat dalam jangka waktu yang lama.
c.       Isi pelajaran kompleks, rinci, dan abstrak.
d.      Pencapaian tujuan yang mensyaratkan partisipasi siswa.
e.       Tujuan yang akan dicapai kognitif seperti analisis, sintesis, dan evaluasi.
f.       Peserta didik yang intelegensinya dibawah rata-rata.
Metode pembelajaran ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
a.       Murah, dikarenakan efisien dalam memanfaatkan waktu.
b.      Guru mudah menguasai kelas.
c.       Guru mudah menerangkan bahan pelajaran dalam jumlah besar.
d.      Dapat diikuti peserta didik dalam jumlah yang besar.
e.       Mudah dilaksanakan.
Adapun kelemahan metode ini, yaitu:
a.       Cenderung terjadi proses komunikasi di kelas yang sifatnya satu arah.
b.      Menurunkan perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung, bila ceramah dilakukan lebih dari 20 menit.
c.       Tidak efektif untuk mengajarkan ketrampilan motorik dan penanaman sifat kepada siswa.
d.      Cenderung membuat siswa menjadi pasif.
e.       Kegiatan pembelajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
Prosedur pemakaian metode ceramah, yaitu:
a.       Tahap Persiapan ceramah
Mempersiapkan penguasaan isi pelajaran yang akan disampaikan.
b.      Tahap awal ceramah
Mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
-          Meningkatkan hubungan guru dengan siswa.
-          Meningkatkan perhatian siswa.
-          Menemukan pokok-pokok isi ceramah.
c.       Tahap pengembangan ceramah.
Tahap ini meliputi:
-          Keterangan yang hendak diberikan hendaknya secara singkat dan jelas.
-          Harus dapat mengatur alokasi waktu ceramah.
d.      Tahap akhir ceramah
-          Membuat rangkuman materi yang diceramahkan.
-          Penjelasan tentang pertemuan berikutnya.



2.      Metode Tanya jawab
Pertanyaan dapat dilihat dari beberapa model belajar – mengajar. Baik itu metode cermah,diskusi kerja kelompok atau metode yang lainnya. Pertanyaan boleh berasal dari siswa maupun guru. Untuk mengerti metode Tanya jawab, ada tiga istilah yang perlu dimengerti terlebih dahulu. Tiga istilah ini adalah pertanyaan, respon, dan reaksi. Pertanyaan dapat ditandai dengan kata – kata atau kalimat yang digunakan untuk memperoleh respon verbal. Respons dapat menunjuk kepada pemenuhan dari yang diharapkan sebuah jawaban. Sedangkan reaksi dapat menunju kepada perubahan dan penilaiaan terhadap pertanyaan dan respons (Hyman, 1974 : 289-290).
Metode Tanya jawab adalah sebagai format interaksi antara guru dan siswa melalui kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respons lisan, sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan baru pada diri siswa.
Ada beberapa alasan guru memilih menggunakan metode Tanya jawab ini, yaitu:
a.       Membangkitkan keingintahuan siswa terhadap isi permasalahan yang sedang dibicarakan, sehingga mendorong minat siswa yang berprestasi dalam proses belajar mengajar.
b.      Mendorong dan membimbing pikiran siswa yang kreatif, sistematis, kritis pada diri siswa.
c.       Membangkitkan keterlibatan mental siswa dengan menjawab pertanyaan dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat mewujudkan cara belajar siswa yang aktif.
d.      Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengekspresikan diri.

Tujuan penggunaan metode ini adalah:
a.       Mengecek pemahaman siswa terhadap materi sampai sejauh mana.
b.      Membimbing siswa untuk memperoleh ketrampilan kognitif dan social.
c.       Mendorong siswa untuk melakukan penemuan dalam memperjelas suatu masalah.
d.      Membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi kelas.
Sadker mengklasifikasikan pertanyaan itu berdasarkan Taksonomi Bloom, yaitu 6 (enam) jenis pertanyaan dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi, diantaranya yaitu :
a.       Pertanyaan pengetahuan atau ingatan (knowledge or recall questions
b.       Pertanyaan pemahaman (comprehension quetions)
c.       Pertanyaan penerapan (apllication quetions)
d.       Pertanyaan analis (analisysis quetions)
e.       Pertanyaan sintesis (synthesis quetions)
f.       Pertanyaan evaluasi (evaluation quetions)
3.      Metode Diskusi ( Discussion method )
 Metode Pembelajaran Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ).
Tujuan metode diskusi ini adalah:
a.       Mendorong siswa berpikir kritis.
b.      Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
c.       Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirannya untuk memecahkan masalah bersama.
d.      Mengambil satu atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan seksama.
Kelebihan metode ini adalah:
a.       Dapat menggarap kreativitas dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
b.      Siswa dapat mengeluarkan pendapat, sikap, dan aspirasi secara bebas dalam rangka mengembangkan sikap demokratis.
c.       Hasil diskusi lebih baik dibandingkan pemikiran sendiri.
d.      Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun
e.       berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi.

Kelemahan metode ini adalah:
a.       Tidak mudah menentukan atau mencari masalah yang akan didiskusikan.
b.      Pembicaraan sering didominasi oleh siswa tertentu.
c.        Diskusi lebih banyak memerlukan waktu.
d.      Bila kegiatan ini tidak terarah, maka pembahasan masalah sering mengembang (tidak tuntas).
e.       Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
f.       Bisa dikuasai oleh anak-anak yang suka berbicara.
g.      Biasanya anak menghendaki pendekatan yang lebih formal.
Langkah-langkah yang perlu untuk melakukan diskusi ini adalah:
a.       Tahap persiapan
-          Menentukan masalah
-          Merumuskan tujuan
-          Menentukan peserta diskusi
-          Menetukan waktu dan tempat diskusi
b.      Tahap pelaksanaan
-          menentukan perangkat organisasi diskusi
-          mengemukakan topik dan tujuan diskusi
-          mengembangkan pengantar dan masalah yang akan didiskusikan
-          pelaksanaan diskusi yang dipandu pemimpin diskusi
c.       Tahap tindak lanjut
-          Membuat rumusan dan hasil diskusi
-          Pembahasan ulang, penilaian terhadap pelaksanaan diskusi

4.      Metode Resitasi (Metode Penugasan)
Dimana metode resitasi ini bersama dengan metode ceramah, merupakan dua metode yang paling tua, yang digunakan oleh guru yang bekerja dengan kelompok – kelompok siswa. (Hyman, 1974 : 189).
Metode penugasan  adalah suatu penyajian bahan pembelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dan memberikan laporan sebagai hasil tugas yang dikerjakan. Metode ini mengacu kepada penerapan unsur – unsur “ Learning by doing”.
Kelebihan metode ini adalah:
a.       Dapat mengembangkan sifat kemandirian pada siswa.
b.      Dapat memperdalam materi pembelajaran.
c.       Dapat merangsang gairah pembelajaran siswa.
d.      Melatih rasa tanggung jawab pada diri siswa.
e.       Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
f.       Dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas siswa.
Adapun kelemahan metode ini adalah:
a.        Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b.      Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c.       Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
Ada berberapa jenis tugas yang dapat diberikan diantara yaitu :
a.       Membuat rangkuman materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru didalam kelas.
b.      Membuat makalah atau laporan hasil observasi.
c.       Melakukan observasi ke lapangan.
d.      Mengadakan latihan – latihan ketrampilan.
Metode penugasan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Adapun cara pelaksanaan metode penugasan yaitu :
a.       Melakukan persiapan dengan cara:
-          Merumuskan masalah dengan jelas
-          Mengemukakan tujuan pelaksanaan tugas
-          Menentukan jenis tugas baik kelompok maupun individu
-           Memberikan penjelasan atau pengarahan sebelum pengarahan tugas
-           Menentukan limit waktu pelaksanaan
b.      Pelaksanaan tugas dengan cara :
-          Mengadakan bimbingan dalampelaksanaan tugas 
-           Memberikan motivasi atau dorongan
-          Memberikan pelayanan kebutuhan
c.       Pertanggung jawaban dari penilaian tugas :
-           Pelaporan secara lisan maupun tulisan, tindakan atau demonstrasi
-          Melakukan penilaian terhadap tugas berdasarkan laporan yang telah disampaikan

5.      Metode percobaan ( Experimental method ) 
Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000)  Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali.
 Kelebihan metode percobaan sebagai berikut:
a.       Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
b.      Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c.       Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :
a.       Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperime
b.      Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
c.       Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode ini adalah:
a.       Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.
b.      Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.
c.       Dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan , maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
d.      Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu.
e.       Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan percobaan karena alatnya belum ada.
 Pembelajaran dengan metode eksperimen meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
a.       Percobaan awal
 Pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi fisika yang akan dipelajari.
b.      Pengamatan
Merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut.
c.        Hipoteis awal
Siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya.
d.      Verifikasi
Kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya.
e.       Aplikasi konsep
Setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari.
f.       Evaluasi
Merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep. Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, , maupun aplikasi dalam kehidupannya.

6.      Metode kerja kelompok
Kerja kelompok merupakan salah satu metode belajar mengajar yang memiliki kadar CBSA yang tinggi. Metode kerja kelompok dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang menitik beratkan kepada interaksi antara anggota yang satu dengan anggota yank lain dalam satu kelompok guna menyelesaikan tugas – tugas secara bersama – sama.
 Tujuan dari pengguanaan metode kerja kelompok yaitu:
-          Memupuk kemauan dan kemampuan berkerja sama bagi siswa.
-          Untuk meningkatkan keterlibatan sosial emosional siswa.
-          Untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap PBM.
Peranan guru dalam pelaksanaan kerja kelompok:
-          Sebagai pengelola, mengorganisir dan mengatur tempat duduk siswa.
-          Sebagai pengamat, pengenal dan membantu siswa jika diperlukan.
Adapun prosedur dalam pemakaian metode ini yaitu:
a.       Rambu – rambu yang harus diperhatikan:
-          Cara pengamatan masalah atau penuaian tugas.
-           Kemampuan kelompok.
-           Sarana pemikiran yang akan dilakukan.
-          Ciri – ciri yang harus diperhatikan dalam kerja.
b.      Prosedur pemakaian kerja kelompok
-          Pemilihan topik atau tugas yang perlu di selesaikan secara kelompok.
-          Pembentukan kelompok sesuai dengan tujuan.
-          Pembagian topik yang harus dikerjakan setiap kelompok.
-          Melakukan proses kerja kelompok.
-          Melakukan penilaian terhadap hasil kerja kelompok.
-          Sebagai pemberi saran dan penilai.

7.      Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Adapun tujuan dari penerapan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :
a.       Untuk menggunakan prosedur tertu dalam mengajar (prosedur kerja, prosedur pelaksanaan).
b.      Dapat meningkatkan kepercayaan diri bagi siswa.
c.       Dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam menggunakan prosedur.

Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :
a.       Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan .
b.      Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c.       Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa
Kelebihan dari metode demonstrasi yaitu:
a.       Dapat memberikan gambaran kongkrit.
b.      Siswa dapat memperoleh pengalaman langsung.
c.       Dapat memusatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran.
d.      Dapat merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan baru.
Kekurangannya dari metode demonstrasi yaitu:
a.       Memerlukan persiapan yang matang.
b.      Menurut peralatan yang mengacu untuk semua siswa.
c.        Menentukan kegiatan lanjutan (follow up) 
Langkah – langkah pelaksanaan metode demonstrasi:
a.       Persiapan
-          Menentukan adanya kesesuaian antara metode dengan tujuan yang akan dicapai.
-          Menganalisa kebutuhan peralatan yang diperlukan.
-          Mencoba peralatan dan menganalisis waktu.
-          Merangsang jenis – jenis besar tentang langkah – langkah demontrasi.
b.      Pelaksanaan
-          Mempersiapkan peralatan dari bahan yang akan digunakan.
-          Memberikan pengantar tentang demonstrasi yang akan dilaksanakan.
-          Meragakan tindakan, proses sesuatu yang disertai pelajaran.
c.       Tindak lanjut (follow up)
-          Mendiskusikan tentang beragam tindakan (petunjuk)
-          Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan sesuai dengan tindakan yang telah diragakan.

8.      Metode karya wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar dimana siswa dibawa ke suatu objek di luar kelas yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. 
Tujuan dari metode karyawisata yaitu: 
a.       Agar siswa dapat membandingkan apa yang mereka pelajari di dalam kelas secara teoritis dengan keadaan nyata di lapangan atau membandingkan antara teori dengan praktik penggunaann.
b.      Untuk menghilangkan kejenuhan belajar siswa.
c.        Sebagai reaksi stabil belajar.
 Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut:
a.       Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran. 
b.      Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.  
c.       Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak. 
Kelemahan metode ini adalah:
a.       Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak. 
b.      Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang. 
c.       Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan. 
d.      Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan. 
e.       Biayanya cukup mahal. 
f.       Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
Langkah – langkah pelaksanaan metode demonstrasi:
a.       Persiapan
-          Merumuskan tujuan pelaksanaan.
-          Membentuk tempat, waktu, biaya pelaksanaan.
-          Membentuk krituk pelaksanaan dan pembagian tugas.
-          Mempersiapkan lembar observasi atau pertentangan – pertentangan untuk merekam data di lapanga
b.      Pelaksanaan
-          Mengadakan pengawasan dan bimbingan terhadap siswa.
-          Menunjukkan hal – hal yang penting pada saat karyawisata yang berhubungan dengan materi pelajaran.
-          Menjaga ketertiban dan sopan santun di lapangan.
-          Mencatat hal – hal penting untuk bahan lapangan
c.       Tindak lanjut
-          Membuat laporan karyawisata untuk tiap kelompok atau tiap individu untuk bahan diskusi.
-          Melaksanakan diskusi hasil karyawisata.
-          Kemudian membuat laporan lengkap hasil diskusi

0 komentar:

Posting Komentar